BAB I
Pengamatan Objek, Penggunaan Objek, Penggunaan Alat dan Teknik Keselamatan
Pengamatan Objek, Penggunaan Objek, Penggunaan Alat dan Teknik Keselamatan
A. Mikroskop
Mikroskop adalah
suatu alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil yang tidak
dapat dilihat secara langsung dengan mata.
Mikroskop memiliki dua
lensa yaitu lensa obyektif dan lensa okuler.
Mikroskop Yang memiliki
sebuah lensa okuler disebut mikroskop monokuler sedangkan mikroskop yang memiliki
dua lensa disebut mikroskop binokuler.
v Lensa
okuler berfungsi untuk memperbesar penampakan benda yang dibentuk oleh lensa
okuler.
v Tabung
okuler berfungsi untuk mengatur fokus.
v Pengatur
fokus kasar berfungsi memfokuskan bayangan objek.
v Pengatur
fokus kasar memfokuskan bayangan secara lambat.
v Revolver
untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan.
v Lensa
objektif untuk memilih lensa objektif dan memperbesar benda.
v Lengan
mikrosko sebagai pegangan saat mikroskop diangkat.
v Meja
mikroskop tempat untuk meletakkan objek yang diamati.
v Penjepit
objek utuk menjepit preparat diatas meja preparat.
v Kondensor
mengatur intensitas cahaya yang masuk dalam mikroskop.
v Diafragma
mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dikehendaki.
v Cermin
mengarahkan cahaya agar tetap masuk ke dalam mikroskop.
v Kaki
mikroskop menjaga mikroskop agar dapat berdiridengan mantap diatas meja.
v Membawa
mikroskop, mikroskop dibawa dengan tangan satu memegang lengan mikroskop dan
tanggan satu memegang kaki mikroskop
v Meletakkan
mikroskop, mikroskop diletakkan dimeja datar yang cukup cahaya tetapi tidak
langsung menghadap cahaya.
v Menemukan
bidang pandang cara menemukannya dengan mengatur caermin dengan melihat lensa
okuler.
v Mengatur
fokus dan menemukan bayangan ayitu dengan cara menggerakkan fokus kasas dan
menggerakkan fokus halus secara hati-hati jangan sampai tersentuh tangan.
v Menyimpan
Mikroskop setelah pengamatan selesai maka naikan tabung mikroskop dengan cara
menggerakkan pengatur fokus kasar. Ambil objek kemudian bersihkan lensa
objektif, tutup diagframa, turunkan kondensor, dan posisikan cermin.
ü Pilih
batang tumbuhan yang masih muda.
ü Sediakan
gabus atau batang umbi kayu.
ü Selipkan
daun, batang , atau akar yang akan diiris.
ü Lalukan
penyayatan.
ü Letakkan
hasil irisan di kaca objek dan tetesi dengan setetes air.
ü Tutup
dengan kaca.
ü Keringkan
air disekitar kaca penutup.
- Ambil sehelai daun lalu robek.
- Ambil bagian yang transparan
- Letakkan hasil hasil irisan dikaca
objek dan teteskan air.
- Tutuplah dengan kaca penutup dan
beri warna
- Keringkan air disekitar kaca.
Pembedahan pada hewan bertujuan untuk mengetahui bagian – bagian
dalam organ hewan. Alat – alat yang digunakan pada pembedahan hewan adalah
pisau bedah, spatula, jarum pentul, gunting yang lurus, pisau sayat, paku bedah
bertangkai dan lurus, baki paraffin pinset atau penjepit dan kaca pembesar.
Ø Tabung
reaksi, berfungsi untuk mencampur dan memanaskan zat-zat kimia
Ø Gelas
kimia, digunakan sebagai wadah zat cairan
Ø Pipet
tetes, digunakan untuk mengambil zat cair sekaligus mengetahui volume
Ø Pembakar
spirtus
Ø Corong
dan kertas saring
Ø Buffet
dan statif, statif digunakan untuk menyangga buffet, sedangkan buffet merupakan
alat seperti pipet berukuran besar.
Ø Alat-alat
bedah.
Cara yang dilakukan untuk
menghindari kesalahan dalam penggunaan bahan kimia :
1.
Gunakan spatula untuk mengambil bahan padat kimia
2.
Baca label bahan kimia dengan benar
3.
Gunakan pipet
4.
Jangan mencium bahan-bahan kimia sembarangan
5.
Gunakan pipa kaca untuk menuangkan larutan dari satu gelas
kegelas yang lain.
- Gambar tengkorak, artinya beracun
contohnya merkuri dan karbon tetraklorida sedangksn cara memperlakukannya
adalah simpan ditempat yang aman.
- Gambar silang, artinya berbau
tajam contohnya ammonia dan brom sedangkan cara memperlakukannya adalah
gunakan masker bila menggunakan bahan tersebut.
- Gambar cairan kimia, artinya
korosif (pengkaratan) contoh cairannya adalah asam klorida dan asam
sulfat, cara memperlakukannya hindari cairan mengenai kulit.
- Gambar api, artinya mudah terbakar
contohnya alcohol, natrium dan fospor cara memperlakukannya adalah simpan
bahan dan jauhkan dari api.
4. Pertolongan saat Kecelakaan di Laboratorium
a. Bila terkena asam
klorida
·
Basahi bagian yang terkena dengan air
·
keringkan dengan tisu dan balut dengan kain kaca
b. Apabila terkena air
panas
·
Basuh dengan air mengalir
·
Olesi dengan krim
c.
Apabila bahan kimia masuk mulut
·
Segera dimuntahkan
·
Berkumur dengan air sebanyak-banyaknya.
d. Apabila menghirup gas
beracun
·
Cari ruangan yang udaranya segar
·
Hirup udara segar sekuat mungkin.
Sumber : http://www.preceptorial.com
By : Ahmad fathurrozi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa ya!
klau mau copy paste "cantumkan sumbernya juga ya Gan"
terima kasih :)