Sabtu, 10 November 2012

Bab I semester 1


BAB I
Pengamatan Objek, Penggunaan Objek, Penggunaan Alat dan Teknik Keselamatan
A. Mikroskop
Mikroskop adalah suatu alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata.
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Anthony Van Leeuwenhoek pada tahun (1632 – 1723).
Mikroskop memiliki dua lensa yaitu lensa obyektif dan lensa okuler.
Mikroskop Yang memiliki sebuah lensa okuler disebut mikroskop monokuler sedangkan mikroskop yang memiliki dua lensa disebut mikroskop binokuler.

v  Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar penampakan benda yang dibentuk oleh lensa okuler.
v  Tabung okuler berfungsi untuk mengatur fokus.
v  Pengatur fokus kasar berfungsi memfokuskan bayangan objek.
v  Pengatur fokus kasar memfokuskan bayangan secara lambat.
v  Revolver untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan.
v  Lensa objektif untuk memilih lensa objektif dan memperbesar benda.
v  Lengan mikrosko sebagai pegangan saat mikroskop diangkat.
v  Meja mikroskop tempat untuk meletakkan objek yang diamati.
v  Penjepit objek utuk menjepit preparat diatas meja preparat.
v  Kondensor mengatur intensitas cahaya yang masuk dalam mikroskop.
v  Diafragma mengatur banyak sedikitnya cahaya yang dikehendaki.
v  Cermin mengarahkan cahaya agar tetap masuk ke dalam mikroskop.
v  Kaki mikroskop menjaga mikroskop agar dapat berdiridengan mantap diatas meja.


v  Membawa mikroskop, mikroskop dibawa dengan tangan satu memegang lengan mikroskop dan tanggan satu memegang kaki mikroskop
v  Meletakkan mikroskop, mikroskop diletakkan dimeja datar yang cukup cahaya tetapi tidak langsung menghadap cahaya.
v  Menemukan bidang pandang cara menemukannya dengan mengatur caermin dengan melihat lensa okuler.
v  Mengatur fokus dan menemukan bayangan ayitu dengan cara menggerakkan fokus kasas dan menggerakkan fokus halus secara hati-hati jangan sampai tersentuh tangan.
v  Menyimpan Mikroskop setelah pengamatan selesai maka naikan tabung mikroskop dengan cara menggerakkan pengatur fokus kasar. Ambil objek kemudian bersihkan lensa objektif, tutup diagframa, turunkan kondensor, dan posisikan cermin.

ü  Pilih batang tumbuhan yang masih muda.
ü  Sediakan gabus atau batang umbi kayu.
ü  Selipkan daun, batang , atau akar yang akan diiris.
ü  Lalukan penyayatan.
ü  Letakkan hasil irisan di kaca objek dan tetesi dengan setetes air.
ü  Tutup dengan kaca.
ü  Keringkan air disekitar kaca penutup.

  • Ambil sehelai daun lalu robek.
  • Ambil bagian yang transparan
  • Letakkan hasil hasil irisan dikaca objek dan teteskan air.
  • Tutuplah dengan kaca penutup dan beri warna
  • Keringkan air disekitar kaca.

Pembedahan pada hewan bertujuan untuk mengetahui bagian – bagian dalam organ hewan. Alat – alat yang digunakan pada pembedahan hewan adalah pisau bedah, spatula, jarum pentul, gunting yang lurus, pisau sayat, paku bedah bertangkai dan lurus, baki paraffin pinset atau penjepit dan kaca pembesar.

Ø  Tabung reaksi, berfungsi untuk mencampur dan memanaskan zat-zat kimia
Ø  Gelas kimia, digunakan sebagai wadah zat cairan
Ø  Pipet tetes, digunakan untuk mengambil zat cair sekaligus mengetahui volume
Ø  Pembakar spirtus
Ø  Corong dan kertas saring
Ø  Buffet dan statif, statif digunakan untuk menyangga buffet, sedangkan buffet merupakan alat seperti pipet berukuran besar.
Ø  Alat-alat bedah.

Cara yang dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan bahan kimia :
1.    Gunakan spatula untuk mengambil bahan padat kimia
2.    Baca label bahan kimia dengan benar
3.    Gunakan pipet
4.    Jangan mencium bahan-bahan kimia sembarangan
5.    Gunakan pipa kaca untuk menuangkan larutan dari satu gelas kegelas yang lain.

  • Gambar tengkorak, artinya beracun contohnya merkuri dan karbon tetraklorida sedangksn cara memperlakukannya adalah simpan ditempat yang aman.
  • Gambar silang, artinya berbau tajam contohnya ammonia dan brom sedangkan cara memperlakukannya adalah gunakan masker bila menggunakan bahan tersebut.
  • Gambar cairan kimia, artinya korosif (pengkaratan) contoh cairannya adalah asam klorida dan asam sulfat, cara memperlakukannya hindari cairan mengenai kulit.
  • Gambar api, artinya mudah terbakar contohnya alcohol, natrium dan fospor cara memperlakukannya adalah simpan bahan dan jauhkan dari api.


4. Pertolongan saat Kecelakaan di Laboratorium
a. Bila terkena asam klorida
·         Basahi bagian yang terkena dengan air
·         keringkan dengan tisu dan balut dengan kain kaca

b. Apabila terkena air panas
·         Basuh dengan air mengalir
·         Olesi dengan krim

c. Apabila bahan kimia masuk mulut

·         Segera dimuntahkan
·         Berkumur dengan air sebanyak-banyaknya.

d. Apabila menghirup gas beracun
·         Cari ruangan yang udaranya segar
·         Hirup udara segar sekuat mungkin.


By : Ahmad fathurrozi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa ya!
klau mau copy paste "cantumkan sumbernya juga ya Gan"
terima kasih :)